Monday, March 21, 2011

Marcelo Korban Rasis Suporter Atletico Pada Laga Derby Madrileno 2011

Marcelo Korban Rasis Suporter Atletico Pada Laga Derby Madrileno 2011. Laga el derby madrileno pada akhir pekan lalu menyisakan cerita tak sedap bagi bek Real Madrid asal Brasil, Marcelo. Harian Marca melansir kabar bahwa bek berusia 22 tahun itu mengalami kekerasan verbal dari para suporter Atletico Madrid yang memadati Vicente Calderon.

Menjelang akhir pertandingan, Marcelo diteriaki dengan sebutan monyet oleh sebagian penonton. Wasit yang memimpin jalannya pertandingan, Fernando Teixeira, tak memasukkan kejadian itu di laporan akhir laga.

Artinya, kemungkina besar tidak akan ada pemerikasaan lanjutan dari Federasi Sepak Bola Spanyol (RFEF) perihal permasalahan tersebut. Kendati demikian, kasus ini tetap mendapat perhatian dari entrenador Los Blancos, Jose Mourinho.

"Vicente Calderon merupakan stadion yang fantastis dengan suasana yang menyenangkan. Cemoohan itu amat mencemari kesakralan stadion. Kita semua harus meningkatkan respek terhadap para pemain dan keluarga mereka," ungkap Mou kepada Marca.

Hal ini bukan kali pertama kasus rasisme terjadi di stadion berkapasitas lebih dari 54 ribu bangku itu. Kejadian serupa pernah dialami kiper Espanyol, Carlos Kameni, kala menyambangi markas Atleti di musim 2004/05.
Saat itu, RFEF akhirnya memberi sanksi berupa denda sebesar 6.000 euro (74,5 juta rupiah) kepada kubu Rojiblancos. 

Jika melihat dalam prespektif lebih luas, peristiwa serupa nyaris terjadi di seluruh stadion di Ranah Matador. Deportivo, Getafe, dan Albacete pernah mendapat sanksi serupa akibat melakukan kekerasan verbal terhadap pemain lawan.



Bahkan, awal Februari silam pengakuan mengejutkan sempat muncul dari bek Barcelona, Dani Alves. Eks personel Sevila itu awalnya mengaku terkejut dengan cemoohan berbau rasis dari kubu suporter lawan. Namun, seiring berjalannya waktu, rasisme terus terjadi dan Alves memutuskan untuk tak memperdulikan hal itu.

No comments:

Post a Comment